Sebenarnya, Perlu Tidak Sih Diadakan UAN ?

Ulangan oh ulangan... Begitulah setiap saat. Setiap hari, selalu ada saja ulangan yang diadakan di sekolah. Mulai dari SD, SMP, sampai SMA, banyak sekali jumlah ulangan yang kita lewati. Dari ulangan harian, ulangan semester ganjil, ulangan semester genap, bahkan ulangan akhir nasional ata yang biasa disebut (UAN).

Namun, sekarang yang menjadi permasalahan adalah perlu atau tidaknya pengadaan Ujian Akhir Nasional sebagai penentu kelulusan...? Banyak pihak yang menyetujui pengadaan UAN ini. Namun, stelah melihat hasil dari pengadaan UAN beberapa tahun ini, jumlah ketidaklulusan pada siswa semakin meningkat. Ini membuat masyarakat merrsa bahwa pengadaan UAN merupakan hal yang tidak adil. Mengingat bahwa pelajaran yang teah ditempuh di sekolah selama betahun-tahun harus ditentukan dalam beberapa hari saja di UAN.

Jika kita melihat dari segi pemerintah sebagai pelaksana kebijakan UAN, UAN dilaksanakan karena sebagai langkah yang paling cepat, tepat, dan praktis untuk mengukur kemampuan siswa dalam belajar. Selain itu, nilai dalam UAN dapat dijadikan parameter bagi universitas dalam menyeleksi penerimaan mahasiswa baru. Selain itu, UAN dapat membuat siswa untuk belajar bersungguh-sungguh dalam belajar. Karena pada saat UAN, pengamanan di kelas sangat ketat sehingga sangat sulit untuk mencontek.



Hal ini juga mengajarkan siswa dalam berbuat jujur. Sehingga, mau tak mau siswa harus berjuang dengan kemampuannya sendiri. bisa ataupun tidak bisa.



Namun, bagi sebagian orang yang menganggap bahwa UAN tidak perlu dilakukan, juga memiliki alasan yang kuat. Mereka menganggap bahwa UAN dapat menjadi beban psikis bagi siswa. Alhasil, siswa yang merasa terbebani dengan adanya UAN ini, akan enjadi stress dan pada saat UAN dilaksanakan, akan membuat siswa tidak berkonsentrasi. Hasilnya, banyak siswa yang tidak lulus padahal mereka memiliki kemampuan lebih. Tapi, akibat adanya UAN, mereka merasa terbebani.

Pendidikan saat ini juga menilai siswa tiga hal yakni kognitif, afektif,dan psikomotorik. Sebenarnya ujian nasional bukan di jadikan nilai pokok kelulusan siswa, melainkan sebagai pertimbangan guru dalam menentukan layak tidaknya siswa lulus. kenapa harus guru yang bersangkutan,itu karena guru yang bersangkutan lebih tahu nilai keseharian dan tingkah laku siswa di sekolah.

Terlepas dari tujuan UAN yang mengajarkan siswa untuk jujur. Pada kenyataannya, kecurangan dalam UAN sudah terjadi dimana-mana. Banyak pihak sekolah sendiri yang membocorkan soal-soal UAN, maupun memberikan jawaban kepada siswa sebelum UAN dimulai. Pihak sekolah melakukan semua ini untuk menjaga nama baik sekolah mereka. Karena kualitas sekolah dapat dilihat dari tingkat kelulusan siswa tiap tahunnya.



Hal ini dapat berdampak pada perkembangan siswa. Karena sekolah mengajarkan sifat tidak jujur kepada siswa dalam melaksanakan UAN. Hal ini juga merupakan hal yang tidak adil. Karena siswa yang malas belajar akan merasa diuntungkan, sedangkan siswa yang belajar dengan giat akan mersa dirugikan. Selain itu, lemahnya pengawasan dalam UAN juga dapat menimbulkan kecurangan lain seperti menyontek. Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang ibaratnya "lazim" dalam setiap kegiatan ulangan. Dan hal ini sepertinya sudah merupakan kebiasaan siswa.



Ya begitulah fakata yang ada di Indonesia. Perlu atau tidaknya diadakan UAN, tergantung kepada pembaca setelah melihat fakta yang ada. Namun saya hanya dapat berdoa untuk perkembangan pendidikan yang ada di negara kita ini. Sekian !

0 comments:

Post a Comment